Rabu, 08 Mei 2013

RPP Magnet



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KEMAGNETAN

Sekolah                          : SMP YPM 2 Sukodono
Kelas                              : IX (Sembilan)
Mata Pelajaran             : IPA FISIKA

A.           Standar Kompetensi
         4.    Memahami konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

B.           Kompetensi Dasar
         4.1.  Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet.

C.           Indikator
1.      Menjelaskan pengertian magnet.
2.      Menyebutkan macam-macam magnet.
3.      Membedakan bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
4.      Menyebutkan contoh bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
5.      Mengamati arah gerak magnet batang.
6.      Membedakan magnet alam dan magnet buatan.
7.      Menjelaskan cara membuat magnet buatan.
8.      Menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat kemagnetan suatu bahan.
9.      Menjelaskan pengertian medan magnet.
10.  Menjelaskan pengertian garis gaya magnet.
11.  Menjelaskan  medan magnet bumi.
12.  Membedakan sudut deklinasi dan sudut inklinasi.
13.  Menjelaskan pengertian kuat medan magnet.
14.  Menyebutkan faktor yang mempengaruhi besarnya medan magnet.
15.  Mencari hubungan antara arah arus, medan magnet, dan kuat arus listrik.
16.  Menjelaskan cara menentukan arah  medan magnet.
17.  Mengamati arah medan magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik.
18.  Mengamati medan magnet kumparan berarus.

D.           Alokasi Waktu   :  12  Jam pelajaran ( 6 x Pertemuan )

E.           Tujuan Pembelajaran
           Peserta didik dapat:
1.      Menjelaskan pengertian magnet.
2.      Menyebutkan macam-macam magnet.
3.      Membedakan bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
4.      Menyebutkan contoh bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
5.      Mengamati arah gerak magnet batang.
6.      Membedakan magnet alam dan magnet buatan.
7.      Menjelaskan cara membuat magnet buatan.
8.      Menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat kemagnetan suatu bahan.
9.      Menjelaskan pengertian medan magnet.
10.  Menjelaskan pengertian garis gaya magnet.
11.  Menjelaskan  medan magnet bumi.
12.  Membedakan sudut deklinasi dan sudut inklinasi.
13.  Menjelaskan pengertian kuat medan magnet.
14.  Menyebutkan faktor yang mempengaruhi besarnya medan magnet.
15.  Mencari hubungan antara arah arus, medan magnet, dan kuat arus listrik.
16.  Menjelaskan cara menentukan arah medan magnet.
17.  Mengamati arah medan magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik.
18.  Mengamati medan magnet kumparan berarus.

v  Karakter siswa yang diharapkan :           Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
F.            Materi Pembelajaran
          Kemagnetan


 



                                                                                               
Ø  Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda-benda logam tertentu, seperti Baja, besi bismuth dll.
Ø  Benda magnetic adalah benda-benada yang dapat ditarik oleh magnet
Ø  Benda non magnetic adalah benda-benda yang ditarik dengan lemah oleh magnet atau ditolak oleh magnet.
Ø  Benda feromagnetik adalah Benda yang dapat ditarik dengan kuat oleh magnat.misalnya baja, besi, kobalt dan nikel
Ø  Benda Paramagnetik adalah Benda yang ditarik dengan lemah oleh magnet, misalnya aluminium, platina dan mangan
Ø  Benda Diamagnetik adalah Benda yang ditolak oleh megnet, kayu, plastic, kaca karet.
Ø  Bagian-bagian megnet adalah bagian kutub-kutub dan bagian netral ditengah


 


Ø  Interaksi antar kutub, yaitu
·         Kutub utara jika didepatkan dengan kutub utara akan tolak menolak
·         Kutub selatan jika didepatkan dengan kutub selatan akan tolak menolak
·         Kutub utara jika didekatkan dengan kutub selatan akan terik menarik.
Ø  Kesimpulan : Kutub yang sama jika didekatkan akan tolak menolak sedang kutub yang tidak sama didekatkan akan terik menarik
Ø  Berdasarkan keperluannya magnet dapat dibuat dengan bentuk yang berbeda-bada, Al
·         Magnet batang                                 Magnet silinder
·         Magnet Ladam ( Tapal Kuda)         Magnet U
·         Magnet Jarum
Ø  Magnet alam adalah magnet yang tidak dibuat oleh manusia, dia dibuat oleh alam.
Ø  Magnet buatan adalah magnet yang sengaja dibuat oleh manusia. Untuk beberapa keperluan.
Ø  Magnet dapat dibuat dengan bebrapa cara, antara lain :
·         Dengan cara digosok                         Dengan cara induksi
·         Dengan cara dialiri arus listrik.
Ø  Ada beberapa cara untuk menghilangkan magnet.
·         Dengan cara dibakar                          Dengan cara dipukul-pukul
·         Dialiri arus bolak balik (AC)

1.         Membuat Magnet dengan Cara Menggosok

         Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap.
Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
Apabila magnet elementer besi telah teratur dan mengarah ke satu arah, dikatakan besi dan baja telah menjadi magnet.
Ujung-ujung besi yang digosok akan terbentuk kutub-kutub magnet. Kutub-kutub yang terbentuk tergantung pada kutub magnet yang digunakan untuk menggosok.
Pada ujung terakhir besi yang digosok, akan mempunyai kutub yang berlawanan dengan kutub ujung magnet penggosoknya.


2.         Membuat Magnet dengan Cara Induksi

Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya
Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.

3.         Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik



 
Selain dengan cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet.
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan.
Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.

Ø  Medan magnet adalah Daerah disekitar magnet yang masih dapat dipengengaruhi oleh gaya magnet





Ø  Garis gaya magnet adalah garis kayal yang menghubungkan antara kutub utara dan kutub selatan, garis gaya ini tak bias dilihat tapi dapat dibuktikan.
Ø  Gaya antara kutub magnet dapat dibuktikan dengan menggunakan serbuk besi atau serbuk fiber yang dimasukkan kedalam botol kaca berisi minyak.
Ø  Kemagnetan Bumi.









Medan magnet bumi digambarkan dengan garis-garis lengkung yang berasal dari kutub selatan bumi menuju kutub utara bumi.
Magnet bumi tidak tepat menunjuk arah utara-selatan geografis.
Penyimpangan magnet bumi ini akan menghasilkan garis-garis gaya magnet bumi yang menyimpang terhadap arah utara-selatan geografis.
Adakah pengaruh penyimpangan magnet bumi terhadap jarum kompas ?.
Ø   2. Deklinasi dan Inklinasi


 
Ambillah sebuah kompas dan letakkan di atas meja dengan penunjuk utara (N) tepat menunjuk arah utara. Amatilah kutub utara jarum kompas. Apakah kutub utara jarum kompas tepat menunjuk arah utara (N)? Berapakah sudut yang dibentuk antara kutub utara jarum kompas dengan arah utara (N)? Jika kita perhatikan kutub utara jarum kompas dalam keadaan setimbang tidak tepat menunjuk arah utara dengan tepat. Penyimpangan jarum kompas itu terjadi karena letak kutub-kutub magnet bumi tidak tepat berada di kutub-kutub bumi, tetapi menyimpang terhadap letak kutub bumi. Hal ini menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi mengalami penyimpangan terhadap arah utara-selatan bumi. Akibatnya penyimpangan kutub utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap arah utara-selatan bumi (geografis). Sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah utara-selatan geografis disebut deklinasi (Gambar 11.15).
Pernahkah kamu memerhatikan mengapa kedudukan jarum kompas tidak mendatar. Penyimpangan jarum kompas itu terjadi karena garis-garis gaya magnet bumi tidak sejajar dengan permukaan bumi (bidang horizontal). Akibatnya, kutub utara jarum kompas menyimpang naik atau turun terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub utara jarum kompas akan membentuk sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan bidang datar disebut inklinasi (Gambar 11.16). Alat yang digunakan untuk menentukan besar inklinasi disebut inklinator.

Ø  Sudut deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh jarum kompas dengan arah utara geografi bumi sedang sudut inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap bidang permukaan bumi.
Ø  Medan magnet disekitar kawat berarus listrik.
Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik ditemukan secara tidak sengaja oleh Hans Christian Oersted (1770-1851), ketika akan memberikan kuliah bagi mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik magnet jarum kompas akan bergerak (menyimpang). Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.
Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi.
Perubahan arah arus listrik ternyata juga memengaruhi perubahan arah penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum kompas menunjukkan perubahan arah medan magnet.
Bagaimanakah menentukan arah medan magnet di sekitar penghantar berarus listrik? Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang berlawanan dengan arah putaran jarum jam.
Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub utara menuju kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan arah putaran jarum jam.


 






Ø  Medan magnet disekitar kawat berarus listrik merupakan daerah / ruang yang berada di sekitar kawat berarus listrik yang masih dapat dipengaruhi oleh gaya magnet.
Ø  Kuat medan magnet dipengaruhi oleh
1.         Besar kuat arus listrik
2.         Panjang kawat
Ø  Pola Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
Gejala penyimpangan magnet jarum di sekitar arus listrik membuktikan bahwa arus listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Arah medan magnet yang ditimbulkan arus listrik dapat diterangkan melalui aturan atau kaidah berikut. Anggaplah suatu penghantar berarus listrik digenggam tangan kanan. Perhatikan Gambar 11.18. Jika arus listrik searah ibu jari, arah medan magnet yang timbul searah keempat jari yang menggenggam. Kaidah yang demikian disebut kaidah tangan kanan menggenggam.


 









Ø  Solenoida
Pada uraian sebelumnya kamu sudah mempelajari medan magnet yang timbul pada penghantar lurus. Bagaimana jika penghantarnya melingkar dengan jumlah banyak? Sebuah penghantar melingkar jika dialiri arus listrik akan menghasilkan medan listrik seperti Gambar 11.19.
Penghantar melingkar yang berbentuk kumparan panjang disebut solenoida. Medan magnet yang ditimbulkan oleh solenoid akan lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh sebuah penghantar melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus. Tahukah kamu mengapa demikian?
Jika solenoida dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada kuat arus listrik dan banyaknya kumparan.
Garis-garis gaya magnet pada solenoida merupakan gabungan dari garis-garis gaya magnet dari kawat melingkar. Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-olah mempunyai dua kutub, yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan.

Ø  ELEKTROMAGNET
Masih ingatkah kamu cara membuat magnet menggunakan arus listrik? Di bagian ini kamu akan lebih mendalami tentang magnet listrik tersebut. Magnet listrik atau elektromagnet sangat erat hubungannya dengan solenoida.
Medan magnet yang dihasilkan oleh solenoida berarus listrik tidak terlalu kuat. Agar medan magnet yang dihasilkan solenoid berarus listrik bertambah kuat, maka di dalamnya harus dimasukkan inti besi lunak. Besi lunak merupakan besi yang tidak dapat dibuat menjadi magnet tetap. Solenoida berarus listrik dan dilengkapi dengan besi lunak itulah yang dikenal sebagai elektromagnet.

Faktor yang Memengaruhi Kekuatan Elektromagnet

Apakah yang memengaruhi besar medan magnet yang dihasilkan elektromagnet? Sebuah elektromagnet terdiri atas tiga unsure penting, yaitu jumlah lilitan, kuat arus, dan inti besi.
Makin banyak lilitan dan makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar medan magnet yang dihasilkan. Selain itu medan magnet yang dihasilkan elektromagnet juga tergantung pada inti besi yang digunakan. Makin besar (panjang) inti besi yang berada dalam solenoida, makin besar medan magnet yang dihasilkan elektromagnet.
Jadi kemagnetan sebuah elektromagnet bergantung besar kuat arus yang mengalir, jumlah lilitan, dan besar inti besi yang digunakan.
Elektromagnet menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Elektromagnet juga mempunyai dua kutub yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan.

Dibandingkan magnet biasa, elektromagnet banyak mempunyai keunggulan. Karena itulah elektromagnet banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa keunggulan electromagnet antara lain sebagai berikut.
a. Kemagnetannya dapat diubah-ubah dari mulai yang kecil sampai yang besar dengan cara mengubah salah satu atau ketiga dari kuat arus listrik, jumlah lilitan dan ukuran inti besi.
b. Sifat kemagnetannya mudah ditimbulkan dan dihilangkan dengan cara memutus dan menghubungkan arus listrik menggunakan sakelar.
c. Dapat dibuat berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.
d. Letak kutubnya dapat diubah-ubah dengan cara mengubah arah arus listrik.
Catatan :
Kekuatan electromagnet akan bertambah, jika:
a.  arus yang melalui kumparan bertambah,
b.  jumlah lilitan diperbanyak,
c.  memperbesar / memperpanjang inti besi
Ø  Kegunaan elektromagnetik
1.      Relay         2.  Bel listrik    3.  Katrol listrik            4.  Telepun      5.  Katrol listrik

GAYA LORENTZ
Di depan telah dijelaskan bahwa kawat berarus listrik menimbulkan medan magnet. Apakah yang terjadi jika kawat berarus listrik berada dalam medan magnet tetap?
Interaksi medan magnet dari kawat berarus dengan medan magnet tetap akan menghasilkan gaya magnet. Pada peristiwa ini terdapat hubungan antara arus listrik, medan magnet tetap, dan gaya magnet. Hubungan besaran-besaran itu ditemukan oleh fisikawanBelanda, Hendrik Anton Lorentz (1853–1928). Dalam penyelidikannya
Lorentz menyimpulkan bahwa besar gaya yang ditimbulkan berbanding lurus dengan kuat arus, kuat medan magnet, panjang kawat dan sudut yang dibentuk arah arus listrik dengan arah medan magnet. Untuk menghargai jasa penemuan H.A. Lorentz, gaya tersebut disebut gaya Lorentz. Apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz dirumuskan.
Ø  Hubungan antara gaya listrik kuat arus listrik panjang kawat dan kuat medan listrik terbentuk dalam persamaan :


Cloud Callout: F = B x I x l
 



Dengan:
F =  gaya Lorentz satuan newton (N)
B =  kuat medan magnet satuan tesla (T).
l  =  panjang kawat satuan meter (m)
I =  kuat arus listrik satuan ampere (A)
Berdasarkan rumus di atas tampak bahwa apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz bergantung pada panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuat medan magnet. Gaya Lorentz yang ditimbulkan makin besar, jika panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuat medan magnet makin besar
Arah gaya Lorentz bergantung pada arah arus listrik dan arah medan magnet. Untuk menentukan arah gaya Lorentz digunakan kaidah atau aturan tangan kanan. Caranya rentangkan ketiga jari yaitu ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah sedemikian hingga membentuk sudut 900 (saling tegak lurus).
Jika ibu jari menunjukan arah arus listrik (I) dan jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet (B) maka arah gaya Lorentz searah jari tengah (F).
Dalam bentuk tiga dimensi, arah yang tegak lurus mendekati pembaca diberi symbol  . Adapun arah yang tegak lurus menjauhi pembaca diberi simbol  x.

Ø  Untuk menentukan arah medan magnet dengan menggunakan kaidah tangan kanan yang menggenggam dengan ibu jari menunjuk 
Ø  Jika ibu jari menunjuk arah arus listrik ( I ), ke empat jari yang menggenggam menunjuk arah medan magnet ( B )dan arah telapak tangan menunjuk arah gaya magnet ( F )


 
















Gaya Lorentz yang ditimbulkan kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat dimanfaatkan untuk membuat alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Alat yang menerapkan gaya Lorentz adalah motor listrik dan alat-alat ukur listrik. Motor listrik banyak dijumpai pada tape recorder, pompa air listrik, dan komputer. Adapun, contoh alat ukur listrik yaitu amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter.

G.          Metode Pembelajaran
1.  Model   :   -   Direct Instruction (DI)
                                         -   Cooperative Learning
                2.  Metode :  
                           -   Diskusi kelompok    
                           -   Ceramah
                            -   Eksperimen
                            -   Observasi

H.          Langkah-langkah Kegiatan

*       PERTEMUAN PERTAMA ( indicator  1 s/d 10 )
a)       Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit )
·    Kegiatan awal :
-    Memberi salam islami
-    Memeriksa kesiapan alat belajar peserta didik
-    Memeriksa kerapian siswa menyangkut atribut, sabuk kaos kaki dan cara berpakaian
·    Motivasi dan Apersepsi:
-    Apakah aluminium tergolong bahan feromagnetik atau paramagnetik?
-    Apakah kita dapat membuat magnet?
·    Prasyarat pengetahuan:
-    Apakah yang dimaksud dengan bahan paramagnetik?
-    Bagaimana cara membuat magnet?
·    Pra eksperimen:
-    Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.

b)       Kegiatan Inti ( 70 menit )
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F  Menjelaskan pengertian magnet.
F  Menyebutkan macam-macam magnet.
F  Membedakan bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
F  Menyebutkan contoh bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
F  Mengamati arah gerak magnet batang.
F  Membedakan magnet alam dan magnet buatan.
F  Menjelaskan cara membuat magnet buatan.
F  Menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat kemagnetan suatu bahan.
F  Menjelaskan pengertian medan magnet.
F  Menjelaskan pengertian garis gaya magnet.
F  Mengamati gaya antar-kutub magnet dan medan magnet.

§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F  Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
F  Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian magnet.
F  Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan macam-macam magnet.
F  Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
F  Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyebutkan contoh bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
F  Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil sebuah magnet batang, sebuah statif, dan seutas benang.
F  Guru mempresentasikan langkah kerja untuk melakukan eksperimen mengamati arah gerak magnet batang
F  Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
F  Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
F  Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan perbedaan magnet alam dan magnet buatan.
F  Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan cara membuat magnet dan hal-hal yang dapat menghilangkan sifat kemagnetan suatu bahan.
F  Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
F  Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
F  Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian medan magnet dan garis gaya magnet.
F  Guru memberikan instruksi kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen mengamati gaya antar-kutub magnet batang dan medan magnet
F  Peserta didik secara berkelompok melakukan eksperimen dengan menggunakan dua buah magnet batang, sebuah statif, seutas benang, selembar kertas HVS, dan sejumput serbuk besi.
F  Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.

§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
F  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

c)        Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
F  melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
F  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F  merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
·         Instrumen umpan balik :
1.     Apa yang dimaksud dengan magnet ?
2.     Apa yang dimaksud benda magnetik ?
3.     Apa yang dimaksud feronagnetik ?
4.     Sebutkan tiga macam benda magnetik.
*       PERTEMUAN KEDUA ( indicator  11 s/d 18 )
a)       Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit )
·    Kegiatan awal :
-    Memberi salam islami
-    Memeriksa kesiapan alat belajar peserta didik
-    Memeriksa kerapian siswa menyangkut atribut, sabuk kaos kaki dan cara berpakaian
·    Motivasi dan Apersepsi:
-    Bagaiamana bentuk medan magnet jika dua buah magnet didekatkan ?
-    Apa yang dimaksud dengan deklinasi dan inklinasi ?
·    Prasyarat pengetahuan:
-    Mengapa bumi dapat menarik benda-benda agar jatuh ke bumi ?
·         Pra eksperimen:
-    Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.

b)       Kegiatan Inti ( 70 menit )
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
F  Menjelaskan  medan magnet bumi.
F  Menjelaskan perbedaan antara sudut deklinasi dan sudut inklinasi.
F  Menjelaskan pengertian kuat medan magnet.
F  Menyebutkan faktor yang mempengaruhi besarnya medan magnet.
F  Mencari hubungan antara arah arus, medan magnet, dan kuat arus listrik.
F  Menjelaskan cara menentukan arah medan magnet.
F  Mengamati arah medan  magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik.
F  Mengamati medan magnet  kumparan berarus.

§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
F  Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok.
F  Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan medan magnet bumi
F  Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan perbedaan sudut deklinasi dan sudut inklinasi.
F  Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menjelaskan cara menentukan sudut deklinasi dan sudut inklinasi.
F  Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal.
F  Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
F  Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan pengertian kuat medan magnet.
F  Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan faktor yang mempengaruhi besarnya medan magnet.
F  Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
F  Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan.
F  Peserta didik (dibimbing oleh guru) mendiskusikan cara menentukan arah medan magnet.

§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F  memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
F  memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F  memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F  memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø  berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø  membantu menyelesaikan masalah;
Ø  memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø  memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø  memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.

c)        Kegiatan Penutup ( 10 menit )
      Dalam kegiatan penutup, guru:
F  Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
F  Peserta didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
F  Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
·         Instrumen umpan balik :
1.     Apa yang dimaksud dengan medan magnet ?
2.     Kemana arah medan magnet ?
3.     Sudut inklinasi adalah ?
4.     Sudut yang dibentuk oleh ujung kompas dengan kutub utara geografi bumi disebut ?
I.             Sumber Belajar
  a. Buku IPA Terpadu
  b. Buku referensi yang relevan
 c. Lingkungan
 d. Alat dan bahan praktikum
J.            Penilaian Hasil Belajar
a.        Teknik Penilaian:
§  Tes tertulis
§  Tes lesan
b.        Bentuk Instrumen:
§  Tes PG
§  Tes isian
§  Tes uraian
K.          Skor Penilaian
a.          Untuk pilihan ganda (PG)


 




b.          Untuk esay dan uraian


 




c.          Contoh Instrumen:
-          Contoh tes PG ( terlampir )

Penilaian Hasil Belajar

Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Instrumen/ Soal
·    Menunjukkan sifat kutub magnet
·   Mendemonstrasikan cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat kemagnetan
·    Memaparkan teori kemagnetan bumi
·    Menjelaskan sifat  medan magnet secara kualitatif di sekitar kawat bermuatan arus listrik
·   Tes unjuk kerja
·   Tes unjuk kerja


·   Tes tertulis

·   Tes tertulis
·   Tes identifikasi
·   Uji petik kerja produk


·   Uraian

·   Uraian
·   Jelaskan interaksi antara kutub-kutub magnet jika kutub-kutub itu didekatkan!
·   Lakukanlah cara untuk membuat magnet jika disediakan besi lunak dan magnet batang
·   Jelaskan apa yang dimaksud dengan sudut inklinasi!
·   Jelaskan arah arus listrik dan arah medan magnet disekitar kawat berarus listrik!

















Catatan Kepala sekolah  …………………………………………………………………………….

                                       ……………………………………………………………………………..






                        Mengetahui                                                                 Sukodono, 18 Januari 2013
                        Kepala SMP YPM 2                                                   Guru Mata Pelajaran




                        Drs, H. ROHMAD                                                 DWIJO SANTOSO PR, S.Pd