RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KEMAGNETAN
Sekolah : SMP YPM 2 Sukodono
Kelas : IX (Sembilan)
Mata Pelajaran :
IPA FISIKA
A.
Standar Kompetensi
4. Memahami konsep
kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
B.
Kompetensi Dasar
4.1. Menyelidiki gejala kemagnetan dan cara membuat magnet.
C.
Indikator
1.
Menjelaskan pengertian magnet.
2.
Menyebutkan macam-macam magnet.
3.
Membedakan bahan feromagnetik, paramagnetik, dan
diamagnetik.
4.
Menyebutkan contoh bahan feromagnetik,
paramagnetik, dan diamagnetik.
5.
Mengamati arah gerak magnet batang.
6.
Membedakan magnet alam dan magnet buatan.
7.
Menjelaskan cara membuat magnet buatan.
8.
Menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat kemagnetan
suatu bahan.
9.
Menjelaskan pengertian medan magnet.
10. Menjelaskan
pengertian garis gaya magnet.
11. Menjelaskan medan magnet bumi.
12. Membedakan sudut
deklinasi dan sudut inklinasi.
13. Menjelaskan
pengertian kuat medan magnet.
14. Menyebutkan faktor
yang mempengaruhi besarnya medan magnet.
15. Mencari hubungan
antara arah arus, medan magnet, dan kuat arus listrik.
16. Menjelaskan cara
menentukan arah medan magnet.
17. Mengamati arah
medan magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik.
18. Mengamati medan
magnet kumparan berarus.
D.
Alokasi Waktu : 12 Jam pelajaran ( 6 x Pertemuan )
E.
Tujuan Pembelajaran
Peserta
didik dapat:
1.
Menjelaskan pengertian magnet.
2.
Menyebutkan macam-macam magnet.
3.
Membedakan bahan feromagnetik, paramagnetik, dan
diamagnetik.
4.
Menyebutkan contoh bahan feromagnetik,
paramagnetik, dan diamagnetik.
5.
Mengamati arah gerak magnet batang.
6.
Membedakan magnet alam dan magnet buatan.
7.
Menjelaskan cara membuat magnet buatan.
8.
Menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat kemagnetan
suatu bahan.
9.
Menjelaskan pengertian medan magnet.
10. Menjelaskan
pengertian garis gaya magnet.
11. Menjelaskan medan magnet bumi.
12. Membedakan sudut
deklinasi dan sudut inklinasi.
13. Menjelaskan
pengertian kuat medan magnet.
14. Menyebutkan faktor
yang mempengaruhi besarnya medan magnet.
15. Mencari hubungan
antara arah arus, medan magnet, dan kuat arus listrik.
16. Menjelaskan cara
menentukan arah medan magnet.
17. Mengamati arah
medan magnet di sekitar kawat lurus berarus listrik.
18. Mengamati medan
magnet kumparan berarus.
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian
( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
F.
Materi Pembelajaran
Ø
Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik
benda-benda logam tertentu, seperti Baja, besi bismuth dll.
Ø
Benda magnetic adalah benda-benada yang dapat
ditarik oleh magnet
Ø
Benda non magnetic adalah benda-benda yang
ditarik dengan lemah oleh magnet atau ditolak oleh magnet.
Ø
Benda feromagnetik adalah Benda yang dapat
ditarik dengan kuat oleh magnat.misalnya baja, besi, kobalt dan nikel
Ø
Benda Paramagnetik adalah Benda yang ditarik
dengan lemah oleh magnet, misalnya aluminium, platina dan mangan
Ø
Benda Diamagnetik adalah Benda yang ditolak
oleh megnet, kayu, plastic, kaca karet.
Ø
Bagian-bagian megnet adalah bagian kutub-kutub
dan bagian netral ditengah
Ø
Interaksi antar kutub, yaitu
·
Kutub utara jika didepatkan dengan kutub utara
akan tolak menolak
·
Kutub selatan jika didepatkan dengan kutub
selatan akan tolak menolak
·
Kutub utara jika didekatkan dengan kutub
selatan akan terik menarik.
Ø
Kesimpulan : Kutub yang sama jika didekatkan
akan tolak menolak sedang kutub yang tidak sama didekatkan akan terik menarik
Ø
Berdasarkan keperluannya magnet dapat dibuat
dengan bentuk yang berbeda-bada, Al
·
Magnet batang Magnet
silinder
·
Magnet Ladam ( Tapal Kuda) Magnet U
·
Magnet Jarum
Ø
Magnet alam adalah magnet yang tidak dibuat
oleh manusia, dia dibuat oleh alam.
Ø
Magnet buatan adalah magnet yang sengaja dibuat
oleh manusia. Untuk beberapa keperluan.
Ø
Magnet dapat dibuat dengan bebrapa cara, antara
lain :
·
Dengan cara digosok Dengan cara induksi
·
Dengan cara dialiri arus listrik.
Ø
Ada beberapa cara untuk menghilangkan magnet.
·
Dengan cara dibakar Dengan cara
dipukul-pukul
·
Dialiri arus bolak balik (AC)
1.
Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
Arah gosokan
dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi
teratur dan mengarah ke satu arah.
Apabila magnet
elementer besi telah teratur dan mengarah ke satu arah, dikatakan besi dan baja
telah menjadi magnet.
Ujung-ujung
besi yang digosok akan terbentuk kutub-kutub magnet. Kutub-kutub yang terbentuk
tergantung pada kutub magnet yang digunakan untuk menggosok.
Pada ujung
terakhir besi yang digosok, akan mempunyai kutub yang berlawanan dengan kutub
ujung magnet penggosoknya.
2.
Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara
induksi magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer
yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap
yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja
akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya
Ujung besi yang
berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk Apabila kutub utara magnet
batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan
dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
3.
Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik
Selain dengan
cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi
dan baja dililiti kawat yang dihubungkan dengan baterai. Magnet elementer yang
terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang
dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah
ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi
yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau
elektromagnet.
Besi yang
berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk
bergantung pada arah arus ujung kumparan.
Jika arah arus
berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya,
jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk
kutub selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau
sebaliknya.
Ø
Medan
magnet adalah Daerah disekitar magnet yang masih dapat dipengengaruhi oleh gaya
magnet
Ø
Garis gaya magnet adalah garis kayal yang
menghubungkan antara kutub utara dan kutub selatan, garis gaya ini tak bias
dilihat tapi dapat dibuktikan.
Ø
Gaya antara kutub magnet dapat dibuktikan
dengan menggunakan serbuk besi atau serbuk fiber yang dimasukkan kedalam botol
kaca berisi minyak.
Ø
Kemagnetan Bumi.
Medan magnet bumi digambarkan dengan garis-garis lengkung yang berasal
dari kutub selatan bumi menuju kutub utara bumi.
Magnet bumi
tidak tepat menunjuk arah utara-selatan geografis.
Penyimpangan
magnet bumi ini akan menghasilkan garis-garis gaya magnet bumi yang menyimpang
terhadap arah utara-selatan geografis.
Adakah pengaruh
penyimpangan magnet bumi terhadap jarum kompas ?.
Ø 2. Deklinasi dan Inklinasi
Ambillah sebuah
kompas dan letakkan di atas meja dengan penunjuk utara (N) tepat menunjuk arah
utara. Amatilah kutub utara jarum kompas. Apakah kutub utara jarum kompas tepat
menunjuk arah utara (N)? Berapakah sudut yang dibentuk antara kutub utara jarum
kompas dengan arah utara (N)? Jika kita perhatikan kutub utara jarum kompas
dalam keadaan setimbang tidak tepat menunjuk arah utara dengan tepat.
Penyimpangan jarum kompas itu terjadi karena letak kutub-kutub magnet bumi
tidak tepat berada di kutub-kutub bumi, tetapi menyimpang terhadap letak kutub
bumi. Hal ini menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi mengalami penyimpangan
terhadap arah utara-selatan bumi. Akibatnya penyimpangan kutub utara jarum
kompas akan membentuk sudut terhadap arah utara-selatan bumi (geografis). Sudut
yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan arah utara-selatan geografis
disebut deklinasi (Gambar 11.15).
Pernahkah kamu
memerhatikan mengapa kedudukan jarum kompas tidak mendatar. Penyimpangan jarum
kompas itu terjadi karena garis-garis gaya magnet bumi tidak sejajar dengan
permukaan bumi (bidang horizontal). Akibatnya, kutub utara jarum kompas
menyimpang naik atau turun terhadap permukaan bumi. Penyimpangan kutub utara
jarum kompas akan membentuk sudut terhadap bidang datar permukaan bumi. Sudut
yang dibentuk oleh kutub utara jarum kompas dengan bidang datar disebut inklinasi
(Gambar 11.16). Alat yang digunakan untuk menentukan besar inklinasi
disebut inklinator.
Ø
Sudut deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh
jarum kompas dengan arah utara geografi bumi sedang sudut inklinasi adalah
sudut yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap bidang permukaan bumi.
Ø
Medan magnet disekitar kawat berarus listrik.
Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik ditemukan secara tidak
sengaja oleh Hans Christian Oersted (1770-1851), ketika akan memberikan kuliah
bagi mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik magnet
jarum kompas akan bergerak (menyimpang). Penyimpangan magnet jarum kompas akan
makin besar jika kuat arus listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah
penyimpangan jarum kompas bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam
kawat.
Gejala itu terjadi jika kawat dialiri arus listrik. Jika kawat tidak
dialiri arus listrik, medan magnet tidak terjadi sehingga magnet jarum kompas
tidak bereaksi.
Perubahan arah arus listrik ternyata juga memengaruhi perubahan arah
penyimpangan jarum kompas. Perubahan jarum kompas menunjukkan perubahan arah
medan magnet.
Bagaimanakah menentukan arah medan magnet di sekitar penghantar berarus
listrik? Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub
selatan menuju kutub utara, kutub utara jarum kompas menyimpang berlawanan
dengan arah putaran jarum jam.
Jika arah arus listrik mengalir sejajar dengan jarum kompas dari kutub
utara menuju kutub selatan, kutub utara jarum kompas menyimpang searah dengan
arah putaran jarum jam.
Ø
Medan magnet disekitar kawat berarus listrik
merupakan daerah / ruang yang berada di sekitar kawat berarus listrik yang
masih dapat dipengaruhi oleh gaya magnet.
Ø
Kuat medan magnet dipengaruhi oleh
1.
Besar kuat arus listrik
2.
Panjang kawat
Ø Pola
Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
Gejala
penyimpangan magnet jarum di sekitar arus listrik membuktikan bahwa arus
listrik dapat menghasilkan medan magnet.
Arah medan magnet
yang ditimbulkan arus listrik dapat diterangkan melalui aturan atau kaidah
berikut. Anggaplah suatu penghantar berarus listrik digenggam tangan kanan.
Perhatikan Gambar 11.18. Jika arus listrik searah ibu jari, arah medan magnet
yang timbul searah keempat jari yang menggenggam. Kaidah yang demikian disebut
kaidah tangan kanan menggenggam.
Ø Solenoida
Pada uraian sebelumnya kamu sudah mempelajari medan
magnet yang timbul pada penghantar lurus. Bagaimana jika penghantarnya melingkar
dengan jumlah banyak? Sebuah penghantar melingkar jika dialiri arus listrik
akan menghasilkan medan listrik seperti Gambar 11.19.
Penghantar
melingkar yang berbentuk kumparan panjang disebut solenoida. Medan magnet yang
ditimbulkan oleh solenoid akan lebih besar daripada yang ditimbulkan oleh
sebuah penghantar melingkar, apalagi oleh sebuah penghantar lurus. Tahukah kamu
mengapa demikian?
Jika solenoida
dialiri arus listrik maka akan menghasilkan medan magnet. Medan magnet yang
dihasilkan solenoida berarus listrik bergantung pada kuat arus listrik dan
banyaknya kumparan.
Garis-garis
gaya magnet pada solenoida merupakan gabungan dari garis-garis gaya magnet dari
kawat melingkar. Gabungan itu akan menghasilkan medan magnet yang sama dengan
medan magnet sebuah magnet batang yang panjang. Kumparan seolah-olah mempunyai
dua kutub, yaitu ujung yang satu merupakan kutub utara dan ujung
kumparan yang lain merupakan kutub selatan.
Ø ELEKTROMAGNET
Masih ingatkah
kamu cara membuat magnet menggunakan arus listrik? Di bagian ini kamu akan
lebih mendalami tentang magnet listrik tersebut. Magnet listrik atau
elektromagnet sangat erat hubungannya dengan solenoida.
Medan magnet
yang dihasilkan oleh solenoida berarus listrik tidak terlalu kuat. Agar medan
magnet yang dihasilkan solenoid berarus listrik bertambah kuat, maka di
dalamnya harus dimasukkan inti besi lunak. Besi lunak merupakan besi yang tidak
dapat dibuat menjadi magnet tetap. Solenoida berarus listrik dan dilengkapi
dengan besi lunak itulah yang dikenal sebagai elektromagnet.
Faktor yang Memengaruhi Kekuatan
Elektromagnet
Apakah yang
memengaruhi besar medan magnet yang dihasilkan elektromagnet? Sebuah
elektromagnet terdiri atas tiga unsure penting, yaitu jumlah lilitan, kuat
arus, dan inti besi.
Makin banyak
lilitan dan makin besar arus listrik yang mengalir, makin besar medan magnet
yang dihasilkan. Selain itu medan magnet yang dihasilkan elektromagnet juga
tergantung pada inti besi yang digunakan. Makin besar (panjang) inti besi yang
berada dalam solenoida, makin besar medan magnet yang dihasilkan elektromagnet.
Jadi kemagnetan
sebuah elektromagnet bergantung besar kuat arus yang mengalir, jumlah lilitan,
dan besar inti besi yang digunakan.
Elektromagnet
menghasilkan medan magnet yang sama dengan medan magnet sebuah magnet batang
yang panjang. Elektromagnet juga mempunyai dua kutub yaitu ujung yang satu
merupakan kutub utara dan ujung kumparan yang lain merupakan kutub selatan.
Dibandingkan magnet biasa,
elektromagnet banyak mempunyai keunggulan. Karena itulah elektromagnet banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa keunggulan electromagnet antara
lain sebagai berikut.
a. Kemagnetannya dapat diubah-ubah dari mulai yang kecil sampai yang
besar dengan cara mengubah salah satu atau ketiga dari kuat arus listrik,
jumlah lilitan dan ukuran inti besi.
b. Sifat kemagnetannya mudah ditimbulkan dan dihilangkan dengan cara
memutus dan menghubungkan arus listrik menggunakan sakelar.
c. Dapat dibuat
berbagai bentuk dan ukuran sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.
d. Letak kutubnya dapat
diubah-ubah dengan cara mengubah arah arus listrik.
Catatan :
Kekuatan electromagnet akan bertambah, jika:
a. arus yang melalui kumparan
bertambah,
b. jumlah lilitan diperbanyak,
c. memperbesar / memperpanjang
inti besi
Ø Kegunaan elektromagnetik
1. Relay 2.
Bel listrik 3. Katrol listrik 4. Telepun 5.
Katrol listrik
GAYA
LORENTZ
Di depan
telah dijelaskan bahwa kawat berarus listrik menimbulkan medan magnet. Apakah
yang terjadi jika kawat berarus listrik berada dalam medan magnet tetap?
Interaksi medan magnet dari kawat berarus dengan medan magnet
tetap akan menghasilkan gaya magnet. Pada peristiwa ini terdapat hubungan
antara arus listrik, medan magnet tetap, dan gaya magnet. Hubungan
besaran-besaran itu ditemukan oleh fisikawanBelanda, Hendrik Anton
Lorentz (1853–1928).
Dalam penyelidikannya
Lorentz menyimpulkan bahwa
besar gaya yang ditimbulkan berbanding lurus dengan kuat arus, kuat medan
magnet, panjang kawat dan sudut yang dibentuk arah arus listrik dengan arah
medan magnet. Untuk menghargai jasa penemuan H.A. Lorentz, gaya tersebut
disebut gaya Lorentz. Apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan
magnet, besar gaya Lorentz dirumuskan.
Ø
Hubungan antara gaya listrik kuat arus listrik
panjang kawat dan kuat medan listrik terbentuk dalam persamaan :
Dengan:
F = gaya Lorentz satuan newton (N)
B = kuat medan magnet satuan tesla (T).
l = panjang kawat satuan meter (m)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)
Berdasarkan rumus di atas
tampak bahwa apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah medan magnet,
besar gaya Lorentz bergantung pada panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuat
medan magnet. Gaya Lorentz yang ditimbulkan makin besar, jika panjang kawat,
kuat arus listrik, dan kuat medan magnet makin besar
Arah gaya Lorentz bergantung pada arah arus listrik dan arah medan magnet.
Untuk menentukan arah gaya Lorentz digunakan kaidah atau aturan tangan kanan.
Caranya rentangkan ketiga jari yaitu ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah sedemikian
hingga membentuk sudut 900 (saling tegak lurus).
Jika ibu jari
menunjukan arah arus listrik (I) dan jari telunjuk menunjukkan arah
medan magnet (B) maka arah gaya Lorentz searah jari tengah (F).
Dalam bentuk tiga dimensi, arah yang tegak lurus
mendekati pembaca diberi symbol . Adapun
arah yang tegak lurus menjauhi pembaca diberi simbol x.
Ø Untuk
menentukan arah medan magnet dengan menggunakan kaidah tangan kanan yang
menggenggam dengan ibu jari menunjuk
Ø
Jika ibu jari menunjuk arah arus listrik ( I
), ke empat jari yang menggenggam menunjuk arah medan magnet ( B )dan arah
telapak tangan menunjuk arah gaya magnet ( F )
Gaya Lorentz
yang ditimbulkan kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat dimanfaatkan
untuk membuat alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi gerak.
Alat yang menerapkan gaya Lorentz adalah motor listrik dan alat-alat ukur
listrik. Motor listrik banyak dijumpai pada tape recorder, pompa air listrik,
dan komputer. Adapun, contoh alat ukur listrik yaitu amperemeter, voltmeter,
dan ohmmeter.
G.
Metode Pembelajaran
1. Model :
- Direct Instruction (DI)
- Cooperative Learning
2. Metode :
- Diskusi kelompok
-
Ceramah
-
Eksperimen
-
Observasi
H.
Langkah-langkah Kegiatan
PERTEMUAN PERTAMA ( indicator
1 s/d 10 )
a)
Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit )
· Kegiatan awal :
- Memberi salam islami
- Memeriksa kesiapan alat belajar peserta didik
-
Memeriksa kerapian siswa menyangkut atribut, sabuk kaos
kaki dan cara berpakaian
· Motivasi dan
Apersepsi:
-
Apakah aluminium tergolong bahan feromagnetik atau
paramagnetik?
-
Apakah kita dapat membuat magnet?
· Prasyarat
pengetahuan:
-
Apakah yang dimaksud dengan bahan paramagnetik?
-
Bagaimana cara membuat magnet?
· Pra eksperimen:
-
Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.
b)
Kegiatan Inti ( 70 menit )
§
Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
F Menjelaskan pengertian magnet.
F Menyebutkan macam-macam magnet.
F Membedakan bahan feromagnetik, paramagnetik,
dan diamagnetik.
F Menyebutkan contoh bahan feromagnetik,
paramagnetik, dan diamagnetik.
F Mengamati arah gerak magnet batang.
F Membedakan magnet alam dan magnet buatan.
F Menjelaskan cara membuat magnet buatan.
F Menjelaskan sebab-sebab hilangnya sifat
kemagnetan suatu bahan.
F Menjelaskan pengertian medan magnet.
F Menjelaskan pengertian garis gaya magnet.
F Mengamati gaya antar-kutub magnet dan medan
magnet.
§
Elaborasi
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
F Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan
kelompok.
F Peserta didik (dibimbing oleh guru)
mendiskusikan pengertian magnet.
F Perwakilan peserta didik diminta untuk
menyebutkan macam-macam magnet.
F Peserta didik dalam setiap kelompok
mendiskusikan perbedaan bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
F Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk
menyebutkan contoh bahan feromagnetik, paramagnetik, dan diamagnetik.
F Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk
mengambil sebuah magnet batang, sebuah statif, dan seutas benang.
F Guru mempresentasikan langkah kerja untuk
melakukan eksperimen mengamati arah gerak magnet batang
F Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan
eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
F Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan
peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada
peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
F Peserta didik (dibimbing oleh guru)
mendiskusikan perbedaan magnet alam dan magnet buatan.
F Peserta didik dalam setiap kelompok
mendiskusikan cara membuat magnet dan hal-hal yang dapat menghilangkan sifat
kemagnetan suatu bahan.
F Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal.
F Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta
didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
F Peserta didik (dibimbing oleh guru)
mendiskusikan pengertian medan magnet dan garis gaya magnet.
F Guru memberikan instruksi kepada peserta didik
untuk melakukan eksperimen mengamati gaya antar-kutub magnet batang dan medan
magnet
F Peserta didik secara berkelompok melakukan
eksperimen dengan menggunakan dua buah magnet batang, sebuah statif, seutas
benang, selembar kertas HVS, dan sejumput serbuk besi.
F Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan
peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada
peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
§
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F
Guru
bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
F
Guru
bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan
penguatan dan penyimpulan
c)
Kegiatan Penutup
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F
bersama-sama
dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
F
melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram;
F
memberikan
umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
F
merencanakan
kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan,
layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik.
·
Instrumen
umpan balik :
1. Apa yang dimaksud dengan magnet ?
2. Apa yang dimaksud benda magnetik ?
3. Apa yang dimaksud feronagnetik ?
4. Sebutkan tiga macam benda magnetik.
PERTEMUAN KEDUA ( indicator 11 s/d 18 )
a)
Kegiatan Pendahuluan ( 10 Menit )
· Kegiatan awal :
- Memberi salam islami
- Memeriksa kesiapan alat belajar peserta didik
-
Memeriksa kerapian siswa menyangkut atribut, sabuk kaos
kaki dan cara berpakaian
· Motivasi dan
Apersepsi:
- Bagaiamana bentuk medan magnet jika dua buah
magnet didekatkan ?
- Apa yang dimaksud dengan deklinasi dan
inklinasi ?
· Prasyarat
pengetahuan:
- Mengapa bumi dapat menarik benda-benda agar
jatuh ke bumi ?
·
Pra eksperimen:
-
Berhati-hatilah dalam melakukan praktikum.
b)
Kegiatan Inti ( 70 menit )
§
Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru:
F Menjelaskan
medan magnet bumi.
F Menjelaskan perbedaan antara sudut deklinasi
dan sudut inklinasi.
F Menjelaskan pengertian kuat medan magnet.
F Menyebutkan faktor yang mempengaruhi besarnya
medan magnet.
F Mencari hubungan antara arah arus, medan
magnet, dan kuat arus listrik.
F Menjelaskan cara menentukan arah medan magnet.
F Mengamati arah medan magnet di sekitar kawat lurus berarus
listrik.
F Mengamati medan magnet kumparan berarus.
§
Elaborasi
Dalam
kegiatan elaborasi, guru:
F Guru membimbing peserta didik dalam
pembentukan kelompok.
F Peserta didik (dibimbing oleh guru)
mendiskusikan medan magnet bumi
F Peserta didik dalam setiap kelompok
mendiskusikan perbedaan sudut deklinasi dan sudut inklinasi.
F Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk
menjelaskan cara menentukan sudut deklinasi dan sudut inklinasi.
F Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
kelompok secara klasikal.
F Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta
didik dan memberikan informasi yang sebenarnya.
F Peserta didik (dibimbing oleh guru)
mendiskusikan pengertian kuat medan magnet.
F Perwakilan peserta didik diminta untuk menyebutkan
faktor yang mempengaruhi besarnya medan magnet.
F Peserta didik dalam setiap kelompok melakukan
eksperimen sesuai dengan langkah kerja yang telah dijelaskan oleh guru.
F Guru memeriksa eksperimen yang dilakukan
peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada
peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru
dapat langsung memberikan bimbingan.
F Peserta didik (dibimbing oleh guru)
mendiskusikan cara menentukan arah medan magnet.
§
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
F memberikan umpan balik positif dan penguatan
dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan
peserta didik,
F memberikan konfirmasi terhadap hasil
eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
F memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi
untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
F memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh
pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø
berfungsi
sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang
menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø
membantu
menyelesaikan masalah;
Ø
memberi
acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø
memberi
informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø
memberikan
motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
c)
Kegiatan Penutup
( 10 menit )
Dalam
kegiatan penutup, guru:
F
Guru
memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang
baik.
F
Peserta
didik (dibimbing oleh guru) berdiskusi untuk membuat rangkuman.
F
Guru
memberikan tugas rumah berupa latihan soal.
·
Instrumen
umpan balik :
1. Apa yang dimaksud dengan medan magnet ?
2. Kemana arah medan magnet ?
3. Sudut inklinasi adalah ?
4. Sudut yang dibentuk oleh ujung kompas dengan kutub utara geografi bumi
disebut ?
I.
Sumber Belajar
a. Buku
IPA Terpadu
b. Buku
referensi yang relevan
c.
Lingkungan
d. Alat dan
bahan praktikum
J.
Penilaian Hasil Belajar
a.
Teknik Penilaian:
§ Tes tertulis
§ Tes lesan
b.
Bentuk Instrumen:
§ Tes PG
§ Tes isian
§ Tes uraian
K.
Skor Penilaian
a.
Untuk
pilihan ganda (PG)
b.
Untuk
esay dan uraian
c.
Contoh Instrumen:
-
Contoh
tes PG ( terlampir )
Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian
Kompetensi
|
Teknik
Penilaian
|
Bentuk
Instrumen
|
Instrumen/
Soal
|
||||
·
Menunjukkan sifat kutub magnet
·
Mendemonstrasikan
cara membuat magnet dan cara menghilangkan sifat kemagnetan
·
Memaparkan teori kemagnetan bumi
·
Menjelaskan sifat medan magnet secara kualitatif di sekitar
kawat bermuatan arus listrik
|
· Tes unjuk kerja
· Tes unjuk kerja
· Tes tertulis
· Tes tertulis
|
· Tes identifikasi
· Uji petik kerja produk
· Uraian
· Uraian
|
· Jelaskan interaksi antara kutub-kutub magnet jika kutub-kutub itu
didekatkan!
· Lakukanlah cara untuk
membuat magnet jika disediakan besi lunak dan magnet batang
· Jelaskan apa yang dimaksud dengan sudut inklinasi!
· Jelaskan arah arus
listrik dan arah medan magnet disekitar kawat berarus listrik!
|
||||
|
|
|
|||||
Catatan
Kepala sekolah
…………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………..
Mengetahui
Sukodono,
18 Januari 2013
Kepala SMP YPM 2 Guru
Mata Pelajaran
Drs, H. ROHMAD DWIJO SANTOSO PR, S.Pd